- Home
- /
- Dunia Mahasiswa
- /
- Pengertian Stratifikasi Sosial, Sifat, & Faktor Pembentuk
Pengertian Stratifikasi Sosial, Sifat, & Faktor Pembentuk
MAUKULIAH.ID – Guys, pernah gak sih kamu mengamati lingkungan di sekitarmu tentang kelompok masyarakat tertentu? Pengelompokan seperti itu biasanya terjadi akibat lapisan sosial di lingkup masyarakat itu sendiri. Nah, dalam sosiologi, fenomena pengelompokan ini dinamakan stratifikasi Sosial.
Jadi gimana tuh konsep stratifikasi sosial di lingkup masyarakat? apa sih fungsinya? yuk kita belajar bareng-bareng.
Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah pengelompokan anggota masyarakat dalam struktur horizontal dan vertikal. Istilah “stratifikasi sosial” berasal dari kata stratum yang berarti lapisan dan “sosial” yang merujuk kepada masyarakat.
Dengan menggabungkan kedua kata tersebut, stratifikasi sosial merujuk pada lapisan-lapisan dalam masyarakat, mengindikasikan pengelompokan masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berjenjang.
Pengelompokan kelas masyarakat ini bersifat hierarkis, menciptakan istilah kelas sosial atas atau upper class. Kelas sosial ini terbentuk karena adanya nilai yang dihargai dalam masyarakat.
Selain kaitannya dengan kekuasaan, stratifikasi sosial juga terkait dengan konsep status sosial. Ralph Linton, seorang antropolog asal Amerika Serikat, mengemukakan konsep status sosial yang terdiri dari status utama (master status), status yang dicapai (achieved status), dan status yang diperoleh (ascribed status). Perbedaan status sosial ini juga membentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat.
Fungsi Adanya Stratifikasi Sosial
1. Bagian dari Sistem Pertentangan
Bagian dari konflik sistemik, berfungsi sebagai kriteria dalam konflik sistemik, yang dapat dilihat dari kualitas individu, hubungan keluarga, keanggotaan kelompok, wewenang, dan kekuasaan.
2. Bentuk Penghargaan Terhadap Individu
Membentuk penghargaan terhadap individu dengan menentukan prestige dan penghargaan dalam masyarakat, khususnya dalam sistem strata sosial yang berkaitan dengan prestise dan pengakuan individu. Ini juga menjadi insentif bagi individu untuk melakukan tugasnya dengan baik.
3. Sebagai Simbol Status
Stratifikasi sosial berperan dalam menentukan simbol status dan kedudukan seseorang. Setiap strata sosial ditandai dengan pangkat dan simbol yang menunjukkan posisinya, peran khusus, dan standar perilaku seseorang dalam kehidupannya.
4. Alat Solidaritas
Fungsi kelima dari stratifikasi sosial adalah sebagai penyatuan bangsa yang dapat mengkoordinasikan dan mengharmonisasikan setiap unit dalam struktur sosial tersebut. Maka perbedaan status ini bukan menjadi hambatan namun dorongan untuk melakukan persatuan.
Faktor Pembentuk Stratifikasi Sosial
Ada berbagai faktor yang membentuk terjadinya stratifikasi sosial, berikut penjelasannya.
1. Kekayaan
Ada faktor lain yang ikut berperan, yaitu faktor kekayaan. Individu yang memiliki kekayaan atau pendapatan tinggi akan berada pada strata atas dalam masyarakat. Kekayaan seseorang dapat mempengaruhi gaya hidup, pola makan, gaya berpakaian, kendaraan pribadi, bahkan kepemilikan barang mewah.
2. Kekuasaan
Faktor pembentuk utama stratifikasi sosial adalah adanya orang-orang yang berkuasa kekuasaan. Individu atau kelompok masyarakat yang memiliki otoritas besar atau kekuatan akan terletak pada strata yang tinggi atau rendah. Kekuasaan ini terbentuk karena adanya faktor-faktor yang mendorong lingkungan sosial untuk menciptakannya dan mempertahankannya.
3. lmu Pengetahuan
Faktor akhir adalah pengetahuan. Artinya, seseorang yang memiliki tingkat pendidikan tertinggi akan menduduki posisi paling atas dalam struktur sosial masyarakat.
Namun, tingkat pendidikan sebagai faktor dalam pembentukan stratifikasi sosial seringkali menimbulkan kontroversi yang pada akhirnya dapat mengakibatkan dampak negatif. Orang seringkali menilai tingkat pendidikan seseorang bukan dari kedalaman pengetahuannya, melainkan hanya dari gelar akademis yang dimilikinya.
Sifat Stratifikasi Sosial
Dalam masyarakat, stratifikasi memiliki berbagai sifat sehingga kelompok yang sary dengan yang lain meski sama memiliki perbedaan. Berikut adalah stratifikasi sifat stratifikasi sosial.
1. Stratifikasi Sosial Terbuka
Stratifikasi terbuka memungkinkan perpindahan posisi di berbagai lapisan, baik naik (social climbing) maupun turun (social sinking), dengan usaha, terutama melalui pendidikan. Sistem ini dinamis, memungkinkan siapapun untuk melakukan mobilitas sosial.
2. Stratifikasi Sosial Tertutup
Sifat stratifikasi sosial cenderung terjadi di lingkungan kerajaan atau keluarga konglomerat (mungkin Sobat Miku mengetahui sebutannya sebagai old money). Sistem pelapisan sosial ini kaku dan membatasi anggotanya untuk berinteraksi atau menikah dengan individu dari luar lingkungan mereka. Status sosialnya hanya bergantung pada kelahiran.
3. Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan gabungan dari stratifikasi terbuka dan tertutup. Individu yang mengalami stratifikasi campuran biasanya berasal dari lingkungan tertutup dan berpindah ke masyarakat dengan sistem terbuka. Sebagai contoh, kasta Brahmana dihormati di Bali, namun ketika pindah ke kota lain, status sosialnya menjadi sejajar dengan masyarakat umum.
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah yang Paling Banyak Disesali dan Alasannya
Nah itu tadi penjelasan lengkap mengenai stratifikasi sosial yang ada di dalam masyarakat. Bagi Sobat Miku yang ingin mengetahui materi sekolah lainnya dan informasi jurusan kuliah dapat mengunjungi SEVIMA.COM.