- Home
- /
- Dunia Mahasiswa
- /
- Mengenal Majas Lebih Dekat! Simak Yuk
Mengenal Majas Lebih Dekat! Simak Yuk
Maukuliah.id– Hi sobat Miku, apakah kamu sudah pernah belajar tentang majas? Atau mungkin sudah lupa? Eits tenang dulu sobat, yuk kita coba untuk mengingatnya kembali.
Gak usah pakai lama, langsung saja yuk kita bahas melalui ulasan di bawah ini.
Apa sih Majas itu?
Buat kamu yang belum paham, majas merupakan sebuah gaya bahasa, terutama dalam sastra untuk menyampaikan makna ataupun perasaan yang menggunakan bahasa indah, imajinatif, dan kreatif yang berupa kiasan.
Bisa dibilang sih majas merupakan bahasa pemanis agar menjadi lebih indah. Pun pembacanya juga menjadi lebih senang ketika membacanya.
Apa saja macam majas itu?
Ternyata majas terdiri dari beberapa kelompok. Berikut ini adalah macam-macam majas yang bisa kamu ketahui.
1. Perbandingan
Majas perbandingan adalah gaya bahasa yang membandingkan atau menyandingkan sesuatu yang sama atau lebih. Majas perbandingan ada beberapa jenis, yaitu:
a. Personifikasi
Majas personifikasi merupakan majas yang digunakan untuk membandingkan manusia dengan benda mati. Jadi penulisan majas personifikasi ini digunakan seolah-olah membuat benda tersebut bersikap selayaknya manusia.
Contoh:
- Melihat daun kelapa melambai dengan indahnya
- Bulan tersenyum melihatnya.
b. Metafora
Majas yang satu ini merupakan majas yang digunakan untuk menyamakan dua hal yang tidak sama secara harfiah. Gaya bahasanya sering digunakan dalam penggunaan karya sastra yang penting agar bahasa lebih memukau.
Contoh:
- Kamu adalah pelita dalam kegelapan
- Dirimu bersinar dan membawa kehangatan bagi kami.
c. Asosiasi
Gaya bahasa pada majas ini adalah menyampaikan perasaan atau emosi pada suatu objek atau simbol dalam kondisi yang berbeda.
Contoh:
- Dinginnya malam mengingatkanku akan masa kesendirian.
- Mawar merah mengingatkankau akan kasih dan cinta yang tulus.
d. Hiperbola
Siapa di sini yang pernah digombali? Yaps, makna hiperbola merupakan makna yang meninggalkan kesan berlebihan alias lebay. Bisa dikatakan jika majas hiperbola ini membandingkan sesuatu hal yang tidak masuk akal.
Contoh:
- Suara tangisnya memecahkan gendang telingaku.
- Aku mencintaimu lebih dari besarnya dunia.
e. Simile
Majas simile merupakan majas pembanding yang biasanya menggunakan kata-kata ‘seperti’ atau ‘sebagai’.
Contoh:
- Dia berlari sekuat kuda.
- Wajahnya cerah bagai rembulan.
f. Alegori
Majas yang satu ini merupakan majas yang digunakan untuk menyampaikan pesan moral dalam bentuk teks.
Contoh:
- Cahaya lilin membawa rasa kedamaian dalam hidup.
g. Antonomasia
Majas ini digunakan untuk memberi nama atau gelar kepada seseorang secara spesifik.
Contoh:
- Bung Karno adalah ‘Bapak Proklamator’ Indonesia
h. Eufemisme
Eufemisme merupakan kata-kata yang digunakan untuk memperhalus kata yang dianggap kasar atau tidak santun.
Contoh:
– Ani sedang mengalami kesulitan finansial (miskin)
2. Pertentangan
Majas pertentangan merupakan majas perbandingan dengan menggunakan kiasan dengan makna berkebalikan.
a. Sinekdoke
Sinekdoke merupakan majas yang digunakan untuk menyamakan atau menyamarkan kata tertentu tapi tidak sesuai dengan arti sesungguhnya.
Contoh:
- Anggota DPR itu berpidato perihal korupsi (akan tetapi dirinya terlibat kasus korupsi).
b. Litotes
Majas ini merupakan majas yang menggunakan kata-kata negatif. Yang mana memberikan kesan yang lebih kuat.
Contoh:
- Dia melewati masa yang tidak begitu mudah (berarti sulit).
c. Paradoks
Paradoks adalah pernyataan atau situasi yang muncul tidak masuk akal. Di mana frasanya digunakan secara metaforis atau sarkastis untuk menyampaikan sebuah ide yang kontradiktif.
Contoh:
– Dia selalu membawa kebahagiaan yang cukup menyedihkan.
d. Antitesis
Gaya bahasa ini biasanya digunakan untuk mengucap konsep atau ide yang kontradiktif secara bersamaan dalam sebuah frasa.
Contoh:
- Engkau adalah embun penyejuk dalam kehausan.
3. Sindiran
Majas sindiran merupakan sebuah gaya bahasa yang digunakan dengan tujuan menyindir.
a. Ironi
Majas ini digunakan untuk mengejek atau mengejutkan seseorang karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Contoh:
- Pintar sekali kamu melukai perasaannya.
b. Sinisme
Majas ini biasanya digunakan untuk menyindir secara langsung. Sehingga tidak serta merta dapat disebut kasar.
Contoh:
- Semua ingin kemajuan di lingkungan ini, tapi tidak dengan perilakunya.
c. Sarkasme
Kata pada majas ini digunakan untuk memberi komentar dengan pedas.
Contoh:
- Kenapa kau bebal sekali, sampai tak mau mendengarkan perkataanku.
Nah, itulah jenis majas yang ada. Jadi bagaimana nih apakah sudah memahaminya?