1. Home
  2. /
  3. Info Sekolah
  4. /
  5. Pengertian Besaran Turunan, Satuan, dan Contoh
Info Sekolah

Pengertian Besaran Turunan, Satuan, dan Contoh

26   |   Posted by Siti Haliza   |   25 October 2023

MAUKULIAH.ID – Hi Sobat Miku, apakah kamu lagi concern dengan mata pelajaran turunan? Wih kebetulan banget nih Miku mau bahas apa itu besaran turunan. Singkatnya besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini satuannya sudah ditetapkan terlebih dulu dan tidak bergantung pada besaran lainnya. Kalau Sobat Miku masih bingung, yuk kita bahas secara mendalam bersama-sama!

Apa itu Besaran Pokok?

Besaran turunan merujuk kepada besaran yang berasal dari besaran pokok. Secara prinsip, besaran turunan ini hampir identik dengan besaran pokok karena keduanya digunakan untuk mengukur nilai dalam Satuan Internasional (SI). Berbagai besaran turunan termasuk panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya, dan jumlah molekul.

Satuan untuk besaran turunan sering disebut sebagai satuan turunan. Satuan turunan biasanya dibentuk dengan menggabungkan beberapa satuan besaran pokok. Oleh karena itu, jarang sekali kita menemui satuan tunggal yang terdiri dari hanya satu jenis satuan. Gabungan dari beberapa besaran pokok menunjukkan bahwa satu besaran pokok dapat menghasilkan beberapa besaran turunan. Contohnya, panjang sebagai besaran pokok dapat menghasilkan besaran turunan seperti luas dan volume.

Contoh Besaran Turunan dan Satuannya

Agar Sobat Miku lebih paham mengenai besaran turunan, berikut tabel dari besaran turunan lengkap dengan satuan dan rumusnya.

 

Besaran Turunan Satuan Internasional (SI) Dimensi Simbol dan Rumus
Gaya Newton (kg m/s2) N : MLT-2 F = m . a
Usaha Joule (kg m2 s-2) J : M L2 T−2 W = F . s
Kecepatan Jarak/Waktu (m/s) V : LT-1 V = s / t
Percepatan L T–2 (m/s2) a : LT-2 a= Δv / Δt
Momentum Kg m/s [M][L][T] P = m . v
Daya Watt (kg.m^2.s^-3) W : [M] [L] [T]⁻² P = W / t
Massa Jenis Rho (kg/m3) ρ ρ= m / V
Frekuensi Hertz (s–1) Hz f = 1/t
Muatan Coulomb C I = Q/t
Tegangan Listrik Volt V V = I . R
Hambatan Listrik Ohm (Ω) R R = V / I
Luas m2 [L]2 L = P x L
Volume m3 [L]3 V = P x L x T
Tekanan Pascal (Pa) (N / m2) [M][T]-2 [L]-1 P = F / A

 

Ciri-ciri Besaran Turunan

Besaran turunan biasanya memiliki dua ciri utama yang dapat Sobat Miku kenalin yakni satuan lebih dari satu dan bisa dihitung secara langsung dan tidak langsung.  Yuk kita bahas bersama di bawah ini.

1. Satuan Lebih dari Satu

Setiap besaran turunan umumnya memiliki satuan yang lebih dari satu, atau bahkan terdiri dari gabungan beberapa satuan besaran pokok. Sebagai contoh, besaran turunan kecepatan, yang satuan nya adalah hasil dari menggabungkan satuan besaran pokok panjang (meter) dan waktu (detik). Oleh karena itu, ketika kita ingin menghitung kecepatan, rumus yang digunakan adalah kecepatan (v) = jarak tempuh (s) : waktu (t).

Selain itu, ada juga besaran turunan dengan lebih dari dua satuan, seperti besaran turunan gaya. Satuan yang digunakan untuk gaya adalah Newton (N), yang merupakan gabungan dari kilogram dan meter per detik kuadrat (kg . m/s²).

2. Penghitungan Langsung dan Tak Langsung

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, besaran turunan bisa dihitung. Biasanya besaran turunan muncul dalam situasi sehari-hari atau dalam permasalahan matematika. Oleh karena itu, kita bisa kok mengukur besaran turunan dengan perangkat pengukur atau menggunakan rumus.

Pengukuran besaran turunan dengan perangkat pengukur disebut pengukuran langsung, sedangkan penghitungan tanpa perangkat pengukur disebut pengukuran tak langsung. Sebagai contoh, jika Sobat Miku ingin mengukur volume sebuah botol minum, kamu dapat mengukur masing-masing bagian permukaan botol atau menggunakan rumus volume.

Contoh Soal Besaran Turunan 

Soal 1

Jika sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan sebesar 20 m/s selama 5 detik, berapa jarak yang ditempuh mobil tersebut?

Jawaban:

Jarak = Kecepatan x Waktu

Jarak = 20 m/s x 5s = 100 m

Jadi, mobil tersebut telah menempuh jarak 100 meter.

Soal 2

Sebuah tenaga kerja W sebesar 3000 Joule dilakukan pada sebuah objek. Jika objek tersebut berpindah sejauh 15 meter, berapakah gaya yang diterapkan pada objek tersebut?

Jawab:

Untuk menentukan gaya yang diterapkan, kita bisa menggunakan rumus besaran turunan usaha:

Usaha = Gaya× Jarak

Kita ingin mencari gaya, jadi kita bisa mengatur rumus tersebut:

Gaya = Jarak/Usaha

Gaya = 3000 J/15 m 

Gaya = 200 N

Jadi, gaya yang diterapkan pada objek tersebut adalah 200 Newton.

Baca juga: Apa itu Magnet? Inilah Pengertian, Jenis, dan Sifatnya

Nah itu tadi penjelasan lengkap mengenai besaran turunan lengkap dengan contohnya yang dapat Sobat Miku pelajari. Jangan lupa cek artikel lainnya terkait materi SMA dan jurusan di maukuliah.id ya!

Tags tidak ada

Komentar Anda