- Home
- /
- Dunia Mahasiswa
- /
- Perjalanan Panjang Menjadi Seorang Dokter, Butuh Berapa Lama...
Perjalanan Panjang Menjadi Seorang Dokter, Butuh Berapa Lama Sih?
Bercita-cita menjadi seorang dokter memang sudah menjadi dambaan setiap anak. Prospek masa depan yang cerah membuat profesi ini digandrungi setiap kalangan.
Meskipun terlihat sangat menggiurkan, ternyata untuk menyandang gelar sebagai dokter tak semudah seperti yang kamu bayangkan, lho. Rangkaian proses pendidikan harus kamu selesaikan dalam waktu yang cukup lama.
Nah, apa saja sih proses pendidikan yang harus kamu lalui?
1.Program sarjana kedokteran
Seperti kuliah pada umumnya, untuk menjadi seorang dokter harus menyelesaikan pendidikan sarjana dalam kurun waktu 3,5 hingga 4 tahun. Selama menjalani perkuliahan, mahasiswa kedokteran akan diasah kemampuannya melalui skill lab, pendalaman materi histologi, mikrobiologi, hingga anatomi.
Dengan demikian, kemampuanmu di bidang ilmu kedokteran akan dipertajam melalui perkuliahan ini. Nah, jika kamu sudah mendapatkan bekal yang matang, pasti kamu bakal siap tuh melalui tahapan selanjutnya.
2. Program Profesi
Untuk mendapatkan gelar dokter, seorang sarjana kedokteran harus melalui program profesi. Program profesi ini sih biasanya disebut sebagai koas. Tahapan sebagai koas dilakukan di rumah sakit dalam kurun waktu 1,5 hingga 2 tahun. Pada program ini kamu akan dihadapkan dengan ilmu kedokteran yang sebenarnya. Di sini kamu akan berhadapan langsung dengan pasien, lho. Jadi kamu harus selalu sigap dan sabar ya!
3. Internship
Eits! Belum berhenti sampai program profesi saja. Setelah menjalani program profesi, seorang dokter muda harus melalui tahap Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI). Pada tahapan ini menentukan dokter muda untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR).
Nah, gak berhenti sampai situ aja ya. Setelah berhasil mengantongi STR, seorang dokter wajib untuk mengikuti program magang atau internship. Seorang dokter internship akan mengikuti rangkaian praktek pada tempat yang sudah mendapatkan Surat Izin Praktek (SIP), seperti Rumah Sakit tipe C (Kabupaten) maapun seluruh puskesmas di Indonesia. Pada program internship ini dilakukan hingga kurun waktu 1 tahun.
4.Program Spesialis
Mungkin gak semua dokter akan mengambil program spesialis. Tapi jika kamu ingin mempertajam ilmu dan skill melalui program spesialis ini.
Untuk menjadi seorang dokter spesialis, kamu harus menghabiskan waktu untuk sekolah spesialis mulai dari empat hingga enam tahun. Di program ini kamu akan ditempa dengan berbagai ilmu dan skill dari program spesialis yang kamu ambil.
Nah, sebutan untuk dokter umum yang menjalani PDDS adalah “dokter residen’
Bidang Spesialis yang dapat diambil, ialah :
- Spesialis Gizi (Sp.G)
- Spesialis Mata (Sp.M)
- Spesialis Paru (Sp.P)
- Spesialis Anak (Sp.A)
- Spesialis Bedah (Sp.B)
- Spesialis Anestesi (Sp.An)
- Spesialis Urologi (Sp.U)
- Spesialis Radiologi (Sp.R)
- Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD)
- Spesialis Kulit dan Kelamin (Sp.KK)
- Spesialis Kedokteran Forensik (Sp.F)
- Spesialis Saraf atau Neurologis (Sp.N)
- Spesialis Kandungan dan Ginekologi (Sp.OG)
- Spesialis Kedokteran Jiwa dan Psikiater (Sp.KJ)
- Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan (Sp. THT)
- Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah atau Kardiologi (Sp.JT)
Setelah dihitung-hitung, agar menjadi seorang dokter kamu harus melalui enam tahun untuk menyelesaikan pendidikan. Belum lagi kalau ingin melanjutkan ke jenjang program spesialis. Perlu waktu lebih kurang 12 tahun untuk menyelesaikan studi. Wah, ternyata butuh jangka waktu yang sangat lama ya!
So, buat kamu yang ingin menjadi seorang dokter, wajib hukumnya buat menyiapkan mental dan pikiran selama melalui proses tersebut. Yakinlah proses yang kamu lewati pasti akan menuai hasil di kemudian hari. Selamat berproses dan good luck!