- Home
- /
- Dunia Mahasiswa
- /
- Struktur Teks Sejarah & Inspiratif: Penjelasan, Ciri &...
Struktur Teks Sejarah & Inspiratif: Penjelasan, Ciri & Jenis
MAUKULIAH.ID – Hai Sobat Miku, Apakah kamu senang berbagai teks seperti kronologis cerita sejarah ataupun cerita inspiratif? Kali ini, Miku akan membahas secara lengkap tentang pengertian teks cerita sejarah dan inspiratif, struktur, ciri, dan jenisnya. Penasaran? Check this out!
Teks Sejarah
Apa itu Teks Sejarah?
Pengertian teks cerita sejarah dapat dijelaskan sebagai suatu jenis teks yang berisi penjelasan atau narasi mengenai peristiwa dan fakta yang terjadi di masa lalu. Teks cerita sejarah sering digunakan untuk mengungkap asal-usul atau latar belakang suatu peristiwa atau benda, yang memberikan nilai historis.
Dalam konteks definisi teks cerita sejarah, teks ini pada dasarnya termasuk dalam kategori karya sastra prosa yang bersifat khayali. Ketika menyusun dan menulis teks cerita sejarah, penting untuk mencakup fakta-fakta dari peristiwa sejarah yang sebenarnya.
Namun, perlu Sobat Miku perhatikan bahwa tidak semua peristiwa masa lalu dapat dianggap sebagai peristiwa sejarah. Hal ini disebabkan oleh kriteria tertentu yang harus dipenuhi agar suatu peristiwa dapat dianggap memiliki nilai sejarah. Beberapa kriteria teks cerita sejarah mencakup, peristiwa tersebut harus memiliki dampak yang signifikan bagi banyak orang, serta peristiwa yang unik, berkesan, dan penting.
Ciri-ciri Teks Sejarah
Agar sobat kuliah memahami teks sejarah lebih dalam, kali ini Miku akan menjelaskan mengenai ciri-ciri yang membedakan teks sejarah dengan novel sejarah. Berikut penjelasannya.
- Judul dalam teks sejarah lebih jelas secara eksplisit, sedangkan cerita dalam novel sejarah cenderung lebih tersirat.
- Bagian orientasi dalam teks sejarah mencakup pengantar, tujuan, dan pendahuluan, sedangkan dalam novel sejarah terdapat pengenalan tokoh dan latar cerita.
- Komplikasi dalam teks sejarah memiliki sifat yang bertahap, sedangkan cerita dalam novel sejarah cenderung memiliki struktur hierarkis.
- Bagian resolusi dalam teks sejarah berisi kesimpulan, sementara pada akhir novel sejarah terdapat penyelesaian dari konflik cerita.
- Teks sejarah tidak memiliki bagian koda, sedangkan novel sejarah seringkali memiliki koda.
Struktur Teks Sejarah
Pada bagian ini Sobat Kuliah akan mempelajari struktur teks yang harus diperhatikan ketika sedang menulis teks sejarah. Apa saja ya struktur teks sejarah? Berikut penjelasannya!
1. Orientasi
Bagian awal dalam struktur teks cerita sejarah adalah pengenalan. Pengenalan ini merupakan upaya untuk mengenalkan pembaca pada topik yang akan dibahas dalam teks cerita sejarah. Bagian ini umumnya menggunakan kalimat deskriptif, yang bertujuan memberikan pemahaman awal kepada pembaca.
2. Urutan Peristiwa
Bagian kedua dari struktur teks cerita sejarah adalah penyajian kronologi peristiwa. Kronologi peristiwa ini merujuk pada penyusunan peristiwa sejarah dalam urutan waktu yang sistematis dan berurutan. Biasanya, urutan peristiwa ini digambarkan secara bertahap, dengan tujuan menjelaskan cerita sejarah secara kronologis. Ini memungkinkan pembaca untuk memahami perkembangan peristiwa sejarah seiring berjalannya waktu.
3. Reorientasi
Bagian akhir dalam struktur teks cerita sejarah adalah peninjauan kembali. Peninjauan kembali ini dapat bersifat opsional, dan biasanya digunakan untuk menyampaikan pandangan pribadi penulis mengenai cerita yang telah disampaikan. Bagian ini ditempatkan pada akhir teks cerita sejarah, memungkinkan penulis untuk memberikan komentar atau evaluasi tentang topik yang telah dibahas, termasuk saran atau kritik.
Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
Pada bagian ini, Miku akan menjelaskan mengenai kaidah kebahasaan dari teks cerita sejarah. Kaidah kebahasaan sendiri sangat penting sebagai ciri bahasa dari sebuah teks cerita sejarah. Berikut pembahasannya.
1. Penggunaan Kata Ganti Orang Ketiga
Dalam aturan kebahasaan pertama ini, teks cerita sejarah sering menggunakan kata ganti orang ketiga. Penulis menggunakan kata ganti ini untuk menceritakan peristiwa dari sudut pandang pihak ketiga.
Kata ganti orang ketiga dapat dibagi menjadi dua jenis: yang merujuk pada individu tunggal (seperti “ia,” “beliau,” “dia,” dan “-nya”) dan yang merujuk pada kelompok (seperti “mereka”). Selain kata ganti, dalam teks cerita sejarah juga sering muncul nama-nama individu atau tokoh.
2. Kalimat Lampau (Masa Lampau)
Aturan kebahasaan kedua ini menitikberatkan pada penggunaan keterangan waktu. Keterangan waktu digunakan untuk menjelaskan kapan suatu peristiwa terjadi. Dalam teks cerita sejarah, keterangan waktu umumnya mengacu pada masa lampau. Contoh penggunaan keterangan waktu mencakup frasa seperti “pada zaman,” “pada waktu,” “pada tahun,” dan sejenisnya.
3. Penggunaan Keterangan Tempat
Aturan kebahasaan ketiga ini melibatkan penggunaan keterangan tempat. Keterangan tempat digunakan untuk memberikan informasi mengenai lokasi atau tempat terjadinya peristiwa sejarah. Keterangan tempat sering diindikasikan oleh kata-kata seperti “di,” “ke,” dan “dari.”
4. Konjungsi Temporal
Aturan kebahasaan keempat berhubungan dengan penggunaan konjungsi temporal. Konjungsi temporal adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan ide-ide yang berkaitan dengan waktu. Konjungsi temporal dapat ditemukan baik dalam satu kalimat (intrakalimat) seperti “setelah,” “kemudian,” dan “segera setelah,” maupun antara kalimat (antarkalimat) seperti “selanjutnya,” “sebelumnya,” dan sejenisnya.
5. Konjungsi Kausalitas
Aturan kebahasaan kelima berkaitan dengan penggunaan konjungsi kausalitas. Konjungsi kausalitas digunakan untuk menghubungkan peristiwa yang saling terkait secara sebab-akibat. Konjungsi kausalitas dapat ditemukan dalam satu kalimat (intrakalimat) seperti “karena,” “sebab,” dan sejenisnya, serta antara kalimat (antarkalimat) seperti “oleh sebab itu,” “karena itu,” dan lain sebagainya.
6. Penggunaan Verba
Terakhir, penggunaan verba dalam menjelaskan peristiwa sejarah. Verba adalah kata yang menggambarkan tindakan dan sering diidentifikasi melalui awalan seperti “me-,” “di-,” “ber-,” “ter-,” dan sebagainya. Contoh penggunaan verba mencakup kata-kata seperti “melihat,” “melukis,” “diserahkan,” dan lain sebagainya.
Baca juga: Ini Dia Procedure Text dalam Bahasa Inggris, Ada Generic Structure dan Contohnya Juga Lho!
Jenis Teks Sejarah
Perlu Sobat Miku ketahui, teks sejarah ini terbagi dua yakni fiksi dan non fiksi. Apa saja ya perbedaannya? Yuk simak penjelasannya di bawah.
1. Fiksi
Salah satu jenis teks cerita sejarah yang pertama adalah fiksi, yang sering disebut juga sebagai novel sejarah. Walaupun novel adalah bentuk karya sastra yang cenderung berdasarkan imajinasi, banyak novel sejarah yang sebenarnya memuat fakta-fakta sejarah tentang suatu peristiwa. Contoh dari hal ini adalah Tetralogi Pulau Buru yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer.
2. Nonfiksi
Jenis teks cerita sejarah yang kedua adalah nonfiksi, yang sering disebut juga sebagai teks sejarah. Berbeda dengan cerita fiksi yang mengizinkan penulis untuk mengarang cerita, teks cerita sejarah nonfiksi didasarkan sepenuhnya pada fakta-fakta yang sesungguhnya terjadi. Ini menjadikan teks cerita sejarah lebih terfokus pada peristiwa sejarah yang sebenarnya daripada unsur-unsur naratif. Contoh-contoh dari teks cerita sejarah atau teks sejarah termasuk biografi, autobiografi, catatan perjalanan, dan catatan sejarah.
Teks Inspiratif
Apa itu Teks Inspiratif
Menurut KBBI, cerita adalah sebuah narasi yang mengisahkan tindakan, pengalaman, atau penderitaan individu, peristiwa, dan lain sebagainya, baik yang berdasarkan kenyataan maupun hanya hasil imajinasi. Sementara itu, inspirasi merujuk pada suatu dorongan batin yang memotivasi seseorang untuk menciptakan karya seni seperti puisi, lagu, dan sejenisnya.
Dengan demikian, dapat Sobat Miku disimpulkan bahwa cerita inspirasi atau inspiratif adalah suatu teks yang mengandung cerita, baik berdasarkan realitas atau imajinasi, yang mampu memberikan dorongan, menyentuh hati, dan menginspirasi, serta memberikan semangat atau motivasi kepada pembacanya.
Struktur Teks Inspiratif
1. Abstraksi
Abstraksi adalah gambaran mengenai isi teks. Bagian ini bersifat opsional, artinya penulis dapat memilih untuk menyertakannya atau tidak. Namun, biasanya, bagian ini sering kali diabaikan.
2. Orientasi
Selanjutnya, dalam struktur teks inspiratif, terdapat orientasi. Bagian ini berfungsi sebagai pengenalan terhadap tokoh dan latar belakang, termasuk informasi mengenai waktu, tempat, dan suasana. Biasanya, tokoh diperkenalkan dalam paragraf pertama, sementara latar belakangnya dijelaskan dalam paragraf pertama dan kedua.
3. Komplikasi
Komplikasi adalah tahap di mana berbagai masalah muncul. Dalam konteks teks inspiratif, komplikasi berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh tokoh. Biasanya, permasalahan yang seringkali dihadapi berhubungan dengan masalah ekonomi, seperti kemiskinan atau pengangguran.
4. Resolusi
Setiap tokoh inspiratif tentu memiliki beragam cara untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Ini dikenal sebagai resolusi, yaitu tahap di mana masalah atau konflik diselesaikan.
5. Koda
Koda adalah tahap terakhir dalam teks inspiratif yang berisi kesimpulan dari seluruh peristiwa, termasuk penyelesaian konflik. Dalam bagian ini, pembaca dapat mengambil nilai-nilai atau pesan moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan mereka. Biasanya, koda terdapat dalam paragraf terakhir.
Baca juga: 10 Contoh Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Baik & BenarNah itu tadi penjelasan lengkap mengenai teks cerita sejarah dan inspiratif. Semoga artikel ini dapat membantu Sobat Miku ya dalam memahami materi teks cerita sejarah. See you di artikel maukuliah.id selanjutnya ya!