- Home
- /
- Dunia Mahasiswa
- /
- 7 Akibat Revolusi Bumi, dari Perubahan Musim hingga...
7 Akibat Revolusi Bumi, dari Perubahan Musim hingga Siang dan Malam
MAUKULIAH.ID – Sadarkah kamu bahwa bumi yang kita tempati selalu mengelilingi matahari? Gerakan bumi mengelilingi matahari dan berputar pada porosnya ini mengorbit selama satu tahun penuh. Biasanya dikenal dengan istilah revolusi bumi.
Ketika bumi berevolusi ternyata mengakibatkan beberapa hal yang secara langsung bisa kita rasakan. Kira-kira apa saja sih? Berikut adalah akibat revolusi bumi.
Apa itu Revolusi Bumi?
Sebelum kita membahas akibat revolusi bumi, Miku mau menjelaskan sebenarnya apa itu revolusi bumi? Berdasarkan penjelasan dari NASA, revolusi bumi adalah perjalanan melingkar yang dilakukan oleh planet ini sekeliling matahari. Proses ini berlangsung sekitar 365 1/4 hari dan bergerak berlawanan arah dengan arah jarum jam.
Jadi gaya tarik gravitasi matahari inilah yang memicu revolusi bumi, membentuk orbit elips yang merupakan jalur yang panjang dan datar yang dilalui bumi saat mengelilingi matahari. Karena orbitnya berbentuk elips, jarak antara bumi dan matahari bervariasi sepanjang tahun.
Lebih tepatnya, revolusi bumi memakan waktu 365 hari, 6 jam, dan 9 menit. Oleh karena itu, tambahan waktu ini menghasilkan satu hari ekstra setiap empat tahun, dikenal sebagai tahun kabisat, yang berisi 366 hari termasuk tanggal 29 Februari.
Akibat Revolusi Bumi
Dikutip dari Firdaus dan Sinensis (2017) dalam buku berjudul Perdebatan Paradigma Teori Revolusi: Matahari atau Bumi Sebagai Pusat Tata Surya menjelaskan beberapa dampak akibat revolusi bumi, yakni;
1. Perbedaan Durasi Antara Siang dan Malam
Revolusi bumi memunculkan perbedaan durasi antara siang dan malam. Perubahan posisi bumi selama mengorbit Matahari mengakibatkan sudut pencahayaan yang berbeda. Saat bumi menghadap Matahari, terjadi siang.
Terbagi berdasarkan letak geografisnya, setiap wilayah mengalami variasi durasi siang dan malam. Di daerah sekitar khatulistiwa, perbedaan siang dan malam cenderung stabil sepanjang tahun.Di wilayah dekat kutub, terjadi perubahan besar dalam durasi siang dan malam selama satu musim.
2. Perbedaan Musim
Revolusi menciptakan variasi sudut dalam kaitannya dengan Matahari. Kemiringan poros bumi adalah faktor utama dalam perubahan musim. Poros bumi miring sekitar 23,5 derajat dari orbitnya. Gabungan sudut cahaya dengan kemiringan poros menghasilkan pergantian musim.
Ketika satu belahan bumi mendekati Matahari, musim panas terjadi di sana. Di belahan lain, terjadi musim dingin. Wilayah di antara keduanya mengalami musim semi dan gugur.
3. Perubahan Konstelasi Bintang
Perputaran bumi karena revolusi mengubah posisi bumi secara berkala sepanjang tahun. Perubahan posisi bumi berdampak pada pandangan langit malam dari setiap wilayah berubah. Ini mengakibatkan pergeseran bintang-bintang, membentuk pola yang berbeda.
Pola bintang yang ini akan terlihat bervariasi sepanjang tahun.Bintang-bintang yang tetap atau relatif stabil dalam jangka panjang disebut bintang tetap atau bintang latar, seperti rasi bintang Gemini.
Baca juga: 10 Rekomendasi Universitas Terbaik di Yogyakarta
4. Basis Kalender Masehi
Kalender Masehi menggunakan peredaran bumi mengelilingi Matahari sebagai dasarnya. Satu revolusi bumi mengambil sekitar 365,25 hari. Ini menjadi dasar penggunaan kalender Masehi.
Nah sisa 0,25 hari tersebut pada setiap revolusi ditambahkan sebagai 29 Februari. Ini menciptakan tahun kabisat, yaitu tahun dengan 366 hari, untuk menampung sisa hari tersebut.
5. Gerakan Relatif Tahunan Matahari
Matahari relatif tetap dalam tata surya, namun, selama revolusi, tampak berpindah melintasi bintang-bintang sepanjang tahun. Orbit bumi yang elips menyebabkan perubahan jarak antara bumi dan Matahari. Pada titik-titik tertentu dalam orbit, Matahari tampak berada di tempat yang berbeda meskipun sebenarnya di lokasi yang sama.
7. Gerhana Matahari
Gerhana Matahari hasil dari revolusi bumi sekeliling Matahari. Rotasi bumi disebut rotasi. Dalam 24 jam, bumi berputar satu kali di porosnya. Selain rotasi harian, gerakan tahunan bumi mengubah sudut dan posisi relatif Matahari.
Pergeseran ini akhirnya menyebabkan posisi Bulan di antara bumi dan Matahari, menciptakan gerhana Matahari. Gerhana Bulan juga akibat revolusi bumi mengelilingi Matahari. Saat bumi, Matahari, dan Bulan sejajar, terjadi gerhana Bulan.
Baca juga: Mengenal Jurusan Peternakan, Mata Kuliah, & Prospek Kerja
Beberapa dampak revolusi bumi ini memang secara langsung kita rasakan setiap harinya. Nah itu tadi penjelasan lengkap mengenai akibat revolusi bumi yang dapat Sobat Miku pelajari dan dijelaskan secara sains. Bagi Sobat Miku yang ingin mempelajari materi sekolah dan informasi jurusan dapat mengunjungi maukuliah.id ya!
Sumber gambar: Talesloka