- Home
- /
- Dunia Kampus
- /
- Apa Itu Penelitian Deskriptif, Karakter, Ciri-Ciri dan Contohnya?
Apa Itu Penelitian Deskriptif, Karakter, Ciri-Ciri dan Contohnya?
Maukuliah.id – Penelitian deskriptif bisa dibilang salah satu penelitian yang kerap kali dipilih oleh para peneliti. Proses penelitian ini biasanya sering dipakai oleh mahasiswa maupun dosen. Tak hanya itu, penelitian deskriptif ini juga sangat cocok digunakan oleh siapa saja yang memiliki profesi peneliti.
Kegiatan penelitian adalah hal penting yang membantu memajukan teknologi dan ilmu pengetahuan. Sehingga pemerintah dari setiap negara termasuk juga Indonesia selalu mendorong para akademisi dan peneliti untuk melakukan penelitian. Kalangan dosen justru memiliki kewajiban untuk melakukannya.
Supaya kegiatan penelitian ini berjalan lancar dan memudahkan proses untuk mendapatkan hasil yang sesuai atau yang akurat. Maka metode penelitian yang digunakan harus tepat dan tentunya sesuai. Diantara sekian jenis metode, metode deskriptif juga cukup banyak digunakan. Kenapa? Berikut rangkumannya.
Baca juga: Kata Baku dan Tidak Baku, Pengertian dan Contohnya
Pengertian Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang menggambarkan karakteristik populasi atau fenomena yang sedang diteliti. Sehingga metode penelitian satu ini fokus utamanya adalah menjelaskan objek penelitiannya. Sehingga menjawab apa peristiwa atau apa fenomena yang terjadi.
Metode penelitian ini kemudian berbeda dengan metode lain yang cenderung lebih fokus pada pembahasan kenapa suatu peristiwa atau fenomena terjadi. Dimana peristiwa dan fenomena yang dimaksudkan disini adalah objek penelitian. Hasil penelitiannya tentu saja akan menggambarkan objek penelitian dengan detail.
Masih bingung untuk memahaminya? Mungkin bisa lebih jelas sedikit dengan menyimak pendapat para ahli mengenai definisi atau pengertian dari metode penelitian tersebut. Beberapa diantaranya adalah:
1. Etna Widodo Muchtar
Definisi pertama disampaikan oleh Etna Widodo Muchtar (2000) yang menyampaikan bahwa penelitian dengan metode deskriptif adalah metode riset yang digunakan untuk memperjelas gejala sosial melalui berbagai variabel penelitian yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya.
Etna juga menambahkan, bahwa dalam penelitian yang dilakukan secara deskriptif pihak peneliti tidak perlu menyusun hipotesis. Mengapa? Sebab kegiatan penelitian yang dilakukan untuk proses pengujian dan penulisan hasilnya baru dilakukan setelah terjun langsung di lapangan.
2. Hidayat
Pendapat berikutnya datang dari Hidayat (2010) yang menjelaskan bahwa penelitian metode deskriptif adalah sebuah penelitian yang lebih luas dalam penggunaan data-datanya. Maksud “luas” dalam hal ini artinya lebih condong pada analisa yang panjang dari ujung awal sampai akhir.
Peneliti yang memutuskan untuk melakukan penelitian dengan metode deskriptif kemudian dituntut untuk memiliki komitmen yang kuat. Yakni dari segi teori maupun ketika sudah terjun langsung di lapangan. Sebab seperti yang dijelaskan di awal, menurut Hidayat metode penelitian ini butuh analisa yang panjang.
3. Punaji
Punaji juga menyampaikan pendapatnya dalam mendefinisikan metode deskriptif. Menurutnya penelitian metode deskriptif adalah metode riset yang bertujuan untuk menjelaskan secara spesifik peristiwa sosial dan alam. Penjelasan secara spesifik ini kemudian membuat penjelasan hasil penelitian lebih kompleks.
Data di dalam metode deskriptif ini lebih variatif, yakni bisa berupa angka dan juga bisa dalam berupa kata-kata. Sehingga jenis data yang digunakan bisa memakai angka yang umum digunakan dalam penelitian kuantitatif dan kata-kata pada penelitian kualitatif.
4. Sukmadinata
Melalui bukunya, Sukmadinata (2006) menjelaskan bahwa definisi dari penelitian dengan metode deskriptif adalah karakteristik penelitian yang mengungkapkan secara spesifik berbagai fenomena sosial dan alam yang ada di dalam kehidupan masyarakat.
Kata spesifik dalam definisinya, dimaksudkan untuk menyebutkan pada aspek hubungan, dampak, dan penyelesaian dari kegiatan penelitian. Sehingga peneliti bisa memilih salah satu untuk dijadikan fokus dan kemudian dijelaskan secara spesifik dalam laporan penelitian.
5. Sugiyono
Selanjutnya ada pendapat dari Sugiyono yang menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan metode untuk menggambarkan suatu hasil penelitian. Namun oleh SUgiyono juga dijelaskan, bahwa penggambaran ini tidak digunakan untuk menyusun kesimpulan penelitian secara umum.
Sedangkan jika melihat definisi penelitian deskriptif dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) maka perlu mengartikan dua kata, yakni kata “penelitian” dan kata “deskriptif”.
Sesuai KBBI, kata penelitian diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, analisis, dan juga penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Sedangkan kata deskriptif sendiri di dalam KBBI diartikan sebagai memiliki sifat deskripsi dan menggambarkan apa adanya. Sehingga ketika digabungkan maka metode deskriptif dalam penelitian bisa diartikan sebagai metode penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan objek penelitian apa adanya.
Baca juga: Mahasiswa Akhir, Ini 10 Rekomendasi Situs Jurnal Internasional
Kriteria Penelitian Deskriptif
Sebagai bentuk penelitian yang tujuan utamanya adalah menjelaskan dan menggambarkan suatu fenomena atau peristiwa dengan teliti. Maka metode deskriptif dalam kegiatan penelitian kemudian memiliki sejumlah kriteria. Kriteria tersebut antara lain:
1. Masalah yang Dirumuskan Harus Layak
Kriteria pertama adalah mengenai masalah penelitian yang tentu menjadi topik dalam penelitian tersebut dimana wajib layak untuk diangkat. Sehingga peneliti dalam memakai metode penelitian ini tidak bisa asal dalam memilih atau merumuskan masalah penelitian.
Perlu dikaji dulu apakah rumusan masalah tersebut memang layak untuk diangkat atau tidak. Selain itu rumusan masalah tersebut juga mengandung nilai ilmiah. Sehingga tidak semua topik nantinya bisa diangkat menjadi penelitian yang bersifat deskriptif. Sebab bisa jadi topik tertentu menyulitkan peneliti untuk menjelaskannya.
2. Tujuan Penelitian Tidak Boleh Terlalu Luas
Dalam setiap kegiatan penelitian maka dijamin akan dirumuskan tujuan penelitian. Khusus untuk penelitian yang dilakukan dengan metode deskriptif nantinya tidak boleh terlalu luas. Perlu dipersempit dan sangat spesifik, sehingga isi laporan penelitian lebih fokus.
Hal ini lumrah, karena penelitian dengan metode deskriptif akan menggambarkan dan menjelaskan objek penelitian dengan detail. Jika tujuan penelitiannya kurang spesifik atau terlalu luas. Tentu penjelasan ini akan terlalu banyak, dan ada kemungkinan pembahasannya menjadi terlalu luas dan tidak terfokus.
3. Data Merupakan Fakta
Sama seperti penelitian dengan metode lainnya, penelitian deskriptif juga memiliki kriteria bahwa data yang digunakan merupakan fakta. Jadi, meskipun penelitian ini adalah menggambarkan objek penelitian tentu tidak bisa hanya didasarkan pada apa yang disampaikan referensi, bai itu buku, video, maupun referensi bentuk lainnya.
Peneliti harus terjun langsung di lapangan, untuk melihat sendiri dan mendata sendiri data-data penelitian. Sehingga benar-benar sesuai dengan fakta dan kemudian memudahkan peneliti untuk menuangkannya dalam laporan penelitian yang mendetail. Sebab paham betul data penelitian dan bisa dijelaskan dengan bahasa sendiri.
4. Pembanding Harus Memiliki Validasi
Penelitian dengan metode deskriptif tentunya akan memiliki standar yang digunakan sebagai pembanding. Standar pembanding ini kemudian penting untuk memiliki validasi, sehingga jelas dan tentunya tidak mengandung unsur opini melainkan fakta.
5. Tempat dan Waktu Penelitian Jelas
Penelitian dengan metode deskriptif kemudian juga diwajibkan mencantumkan tempat dan waktu penelitian dengan jelas. Sehingga ada kewajiban mencantumkan keterangan waktu, tidak hanya lokasi atau tempat penelitian. Sebagaimana yang dilakukan pada penelitian dengan metode lain.
6. Hasil Penelitian Dijelaskan Mendetail
Berhubung peneliti memakai metode deskriptif maka hasil penelitian atau laporan hasil penelitian perlu dijelaskan mendetail. Objek penelitian kemudian dijelaskan atau digambarkan secara lengkap, selengkap mungkin dan sejelas mungkin. Sehingga pembaca hasil penelitian juga memiliki gambaran terhadap objek penelitian.
Baca juga : Daftar Gelar Sarjana, Singkatan dan Penulisannya Lengkap!
Ciri Penelitian Deskriptif
Selain kriteria, penelitian deskriptif juga memiliki ciri khas yang membuatnya berbeda dengan metode penelitian lainnya. Adapun ciri-ciri yang dimiliki metode penelitian ini antara lain:
1. Mendeskripsikan Variabel
Ciri-ciri yang pertama adalah mengenai variabel utama di dalam metode penelitian yang yang kemudian dideskripsikan secara mendetail. Sehingga peneliti yang memakai metode ini perlu mendeskripsikan mengenai umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status marital, dan variabel utama lain dengan detail.
2. Terdapat Hubungan Sebab Akibat
Ciri berikutnya adalah memiliki hubungan sebab akibat yang kemudian oleh peneliti disajikan secara mendetail.
3. Hasil Penelitian Disajikan Sesuai Data
Penelitian dengan metode deskriptif kemudian menyajikan hasil penelitian dengan data yang sesuai dengan fakta. Sehingga data ini murni didapatkan langsung dari lapangan (lokasi penelitian). Kemudian oleh peneliti tadi dikembangkan untuk bisa digambarkan sejelas dan sedetail mungkin.
4. Data Dikumpulkan pada Periode Tertentu
Penelitian secara deskriptif kemudian menentukan waktu tertentu untuk melakukan pengamatan. Sebab data dari metode penelitian ini penting untuk dikumpulkan di periode tertentu. Sebab suatu fenomena kadang akan lebih mudah diamati pada periode waktu tertentu dan tentunya untuk memastikan hasil penelitian akurat.
5. Wilayah Penelitian Fleksibel
Pada penelitian dengan metode deskriptif, maka wilayah dimana ditentukan sebagai lokasi penelitian sifatnya fleksibel. Jadi peneliti bisa membatasi lokasi penelitian hanya pada satu desa, satu kecamatan saja, dan sebagainya. Selain itu juga bisa lebih luas misal dalam satu negara.
Baca juga : Gratis! Ini Cara Download Jurnal Internasional Berbayar
Contoh Penelitian Deskriptif
Secara sederhana penelitian dengan metode deskriptif memiliki tujuan untuk bisa menggambarkan suatu fenomena sosial sebagai objek penelitian. Sehingga contoh dari metode penelitian ini beragam sebagaimana beragamnya fenomena sosial yang ada di sekitar kita.
Karakter khas dari penelitian dengan metode penelitian ini adalah dimulai dengan pertanyaan “apa”. Adapun beberapa contohnya adalah:
- Apa yang memotivasi A (informan) untuk memutuskan bergabung dalam komunitas B?
- Apa yang menjadi motivasi anak muda di era sekarang untuk bepergian sampai keluar kota dan keluar negeri?
- Apa yang menjadi faktor pendorong munculnya wirausaha di kalangan pelajar dan mahasiswa?
- Apa yang menjadi faktor penentu ketika seseorang memutuskan untuk menjadi seorang vegetarian?
- Apa kira-kira dampak sosial teknologi nuklir di Indonesia?
- Apa yang bisa membantu masyarakat tetap tenang di masa pandemi?
- Apa yang dilakukan masyarakat yang terdampak pandemi dari segi ekonomi?
- Apa saja upaya yang dilakukan pemerintah untuk meminimalkan dampak pandemi?
- Apa saja dampak sosial dari penerapan kebijakan work from home?
- Apa yang mendorong masyarakat untuk merintis usaha di masa pandemi?
Cara Menuliskan Penelitian Deskriptif
Sebagaimana dengan metode penelitian lain, penelitian deskriptif juga akan disusun menjadi laporan. Sehingga ketika kamu meneliti dengan metode ini wajib tahu bagaimana tata cara menuliskannya menjadi laporan penelitian yang baik dan benar. Sebagai bahan rujukan, berikut detail panduannya:
- Melakukan identifikasi pada suatu masalah khususnya fenomena sosial yang layak diteliti dengan metode deskriptif.
- Menentukan perumusan masalah.
- Menentukan tujuan dan juga manfaat dari penelitian yang dilakukan.
- Pahami dulu masalah yang akan diteliti, misalnya dengan mengkaji studi pustaka dan banyak berkonsultasi dengan orang lebih ahli.
- Menyusun kerangka berpikir, supaya lebih mudah bisa disesuaikan dengan pertanyaan yang menjadi dasar penelitian.
- Terjun langsung ke lapangan atau lokasi untuk mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisa data agar sesuai dengan fakta.
- Memberikan interpretasi terhadap data yang didapatkan saat terjun ke lapangan.
- Memberikan generalisasi terhadap data yang didapatkan tadi.
- Menyusun laporan penelitian yang disesuaikan dengan standar penulisan laporan penelitian.
Baca juga : Bingung Cari Jurnal untuk Skripsi? Ini Dia Tips dan Triknya!
Metode dalam Penelitian Deskriptif
Pada saat memilih metode deskriptif untuk penelitian yang dilakukan maka akan menjumpai beberapa pilihan metode lagi. Metode ini berhubungan dengan proses pengambilan atau analisis dan mengorganisasi data penelitian. Metode yang beragam ini bisa dipilih salah satunya, dan adapun beberapa metode yang dimaksud adalah:
1. Metode Survei
Metode pertama adalah metode survei dimana peneliti akan berinteraksi langsung dengan subjek penelitian atau subjek uji. Misalnya dengan menggunakan teknik kuesioner yang wajib diisi subjek dan juga melakukan jajak pendapat.
2. Metode Deskriptif Kesinambungan
Metode kedua adalah metode kesinambungan, yang merupakan metode penelitian deskriptif dengan melakukan pengamatan dan pengumpulan data secara berkelanjutan atau terus menerus. Sehingga data penelitian sifatnya lebih detail dan menyeluruh.
3. Penelitian Studi Kasus
Berikutnya adalah metode studi kasus dimana penelitian dilakukan dengan cara berfokus pada suatu objek penelitian. Pada metode ini peneliti bisa saja terlibat langsung maupun tidak langsung dengan subjek uji.
4. Penelitian Analisis Pekerjaan dan Aktivitas
Dalam metode deskriptif juga terdapat proses pengumpulan data dengan metode analisis pekerjaan dan aktivitas. Sehingga peneliti akan melakukan pengkajian terhadap pekerjaan dan aktivitas dari subjek uji. Tujuannya adalah untuk mengetahui aktivitas dan pekerjaan manusia secara terperinci.
5. Penelitian Tindakan
Merupakan metode dari penelitian secara deskriptif yang fokus utamanya adalah bertujuan meningkatkan mutu dan bisa juga bertujuan untuk memecahkan suatu masalah.
6. Penelitian Perpustakaan
Sedangkan untuk metode penelitian perpustakaan adalah metode pengumpulan dan analisis data dengan cara melakukan pengamatan terhadap hasil tulisan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti atau berhubungan dengan objek penelitian.
7. Penelitian Komparatif
Metode berikutnya di dalam penelitian deskriptif adalah metode penelitian komparatif. Sesuai dengan namanya, pada metode ini peneliti akan melakukan perbandingan dari setiap data yang diperoleh di lapangan.
Baca juga: Cara Mudah Membuat Abstrak yang Benar dalam Penulisan Ilmiah
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Deskriptif
Penelitian secara deskriptif sudah tentu ibarat tidak ada gading yang tak retak, memang di beberapa sisi tampak sempurna untuk dipilih. Namun di sisi lain metode penelitian satu ini juga memiliki kekurangan. Dua hal ini tentu wajib diketahui dan dipahami untuk menimbang apakah metode ini tepat untuk digunakan atau perlu beralih ke metode lainnya.
Secara umum penelitian secara deskriptif memiliki kelebihan yang cukup beragam dan menarik, seperti:
- Sangat sesuai untuk topik penelitian yang tidak memungkinkan untuk dijelaskan dengan bentuk angka, sehingga hasil analisisnya tetap maksimal dan mudah dipahami.
- Metode ini mampu memudahkan peneliti melakukan pengamatan pada kondisi apa adanya dan tidak dibuat sesuka hati oleh peneliti.
- Bisa mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif.
Sebagaimana yang dijelaskan sekilas tadi, bahwa penelitian dengan metode deskriptif juga punya kekurangan. Antara lain:
- Sifatnya tidak signifikan.
- Rentan terhadap bias sebagai proses penelitian sendiri sifatnya cenderung subjektif.
- Sulit untuk dilakukan verifikasi ulang, sebab pengamatan dilakukan langsung dan di momen atau waktu tertentu yang tentu kondisi dan situasinya tidak bisa diulang.
Sebenarnya penelitian deskriptif sama seperti metode penelitian lain, tetap punya kelebihan dan kekurangan. Sehingga sebagai peneliti kamu harus cermat menentukan metode terbaik sesuai karakter topik dan tingkat kesulitannya.
Artikel ini dilansir dan disandur dari duniadosen.com